SpaceX milik maestro teknologi Elon Musk telah meluncurkan enam satelit Starlink baru yang mampu menggunakan teknologi ‘Direct-to-Cell’, perusahaan mengumumkan pada X. Program ‘Direct-to-Cell’ Starlink akan menghadirkan layanan seluler ke ponsel cerdas tanpa memerlukan perangkat keras yang mahal instalasi. Untuk itu, pembuat pesawat luar angkasa dan perusahaan komunikasi satelit telah bermitra dengan T-Mobile di Amerika Serikat dan beberapa penyedia layanan seluler lainnya secara global.
Dengan ‘Starlink Direct-to-Cell’, ini pertama kalinya SpaceX meluncurkan satelit yang dapat digunakan untuk layanan telepon seluler. SpaceX menggunakan roket Falcon 9 untuk menempatkan total 21 satelit Starlink, enam di antaranya berkemampuan Direct-to-Cell. Satelit tersebut diluncurkan dari Space Launch Complex 4 East (SLC-4E) yang terletak di dalam Vandenberg Space Force Base di California.
Satelit Starlink SpaceX Akan Berfungsi Sebagai Menara Bergerak
Untuk sambungan telepon seluler, keenam satelit Starlink akan berfungsi sebagai menara telepon seluler, dan pengguna Starlink tidak perlu memasang peralatan khusus apa pun untuk menggunakan layanan tersebut. Mereka akan langsung terhubung ke layanan telepon seluler melalui smartphone LTE.
“Direct to Cell dapat digunakan dengan ponsel LTE yang sudah ada di mana pun Anda dapat melihat langit. Tidak diperlukan perubahan pada perangkat keras, firmware, atau aplikasi khusus, sehingga menyediakan akses tanpa batas ke teks, suara, dan data.”, kata SpaceX di situsnya.
Starlink ‘Direct-to-Cell’: Pesan Teks Tahun Ini, Panggilan Suara pada tahun 2025
Untuk saat ini, satelit hanya mampu memungkinkan pengguna berkomunikasi melalui pesan teks. Fungsi panggilan suara dan data akan diluncurkan tahun depan SpaceX. Perusahaan juga berencana untuk memperkenalkan integrasi Internet-of-Things (IoT) pada tahun 2025 yang bertujuan untuk “menghubungkan perangkat IoT dengan standar LTE umum.”